Tradisi Potong Jari, Bukti Cinta dan Kesetiaan Suku Dani di Papua

Tradisi Potong Jari, Bukti Cinta dan Kesetiaan Suku Dani di Papua
Lensa Fakta. Untuk urusan cinta dan kesetiaan, mungkin bisa belajar dari Suku Dani di Papua. Saking cintanya mereka dengan pasangan atau keluarga, mereka rela memotong jari sebagai bentuk kesetiaan dan duka yang mendalam. Terisak, mungkin itu yang lakukan saat kita didera kesedihan. Tetapi, berbeda dengan masyarakat Papua pedalaman, mereka memotong jari mereka sendiri untuk menunjukkan rasa kesedihan mereka. Terdengar sadis memang, tapi itulah salah satu bentuk kekayaan adat istiadat kita.

Tradisi potong jari adalah hal yang harus dipatuhi oleh semua orang, tidak terkecuali Suku Dani yang mendiami Lembah Baliem di Papua. Diturunkan dari generasi ke generasi, hukum adat ditaati dan menjadi pedoman setiap insan Suku Dani. Adapun mereka juga memiliki tradisi potong jari atau disebut Iki Palek yang bikin geleng-geleng kepala.

Bagi mereka, tradisi ini disimbolkan sebagai bentuk kesedihan yang mendalam akan kehilangan anggota keluarga yang meninggal. Semakin tidak sedikit kita melihat masyarakat Papua pedalaman memotong jarinya maka dapat diartikan telah banyak juga anggota keluarga yang mereka cintai sudah mangkat dunia.

Bahkan, masyarakat terdahulu Lembah Baliem, satu lembah pegunungan yang cukup terkenal, pernah ada tersingkap kasus dimana seorang ibu yang memotong jari anaknya yang baru lahir dengan langkah-langkah menggigitnya sebab ingin menghilangkan “kesialan” yang selama ini menderanya. {Ia percaya dengan dia memotong jari anaknya maka kesialan yang selama ini ia alami dapat lenyap.}

Comments

Popular posts from this blog

Pemerintah Berencana Buka Sekolah Olahraga Khusus Difabel di Solo

Belanda Tuntut Israel Lakukan Penyelidikan Pembantaian di Jalur Gaza

Ayu Ting-Ting Dikabarkan Dekat dengan Dokter Spesialis