Chandra Asri, EGF Adalah Teknologi Suar Yang Aman Dan Tanpa Asap

Chandra Asri, EGF Adalah Teknologi Suar Yang Aman Dan Tanpa Asap
Lensa Fakta. Toyo Engineering Corporation (TOYO) dan Inti Karya Persada Tehnik (IKPT), entitas anak TOYO Indonesia telah ditunjuk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk  sebagai kontraktor teknik, pengadaan dan konstruksi (EPC) untuk pemasangan Enclosed Ground Flare (EGF) terbaru di komplek petrokimianya yang berlokasi di Cilegon, Banten.

Erwin Ciputra selaku Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical  mengatakan, EGF adalah teknologi suar yang aman dan tanpa asap. Teknologi ini secara signifikan mengurangi polusi udara, kebisingan, panas dan emisi cahaya selama proses start-up pabrik berlangsung dan apabila terjadi kegiatan operasional yang diluar dari kebiasaan. Penerapan EGF akan memastikan dampak operasional minimum terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dibandingkan dengan penggunaan suar konvensional.

“Pemasangan EGF di pabrik kami menunjukkan komitmen terhadap sustainability yang mana kami berinvestasi dalam teknologi terbaru untuk memastikan kegiatan operasi tidak membahayakan lingkungan sekitar. Kami memiliki tanggung jawab untuk melakukan apa yang benar untuk lingkungan dan masyarakat sekitar wilayah operasi,” ujar Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra.

Dia mengungkapkan, pengembangan EGF, dengan total investasi USD14 juta ini diharapkan akan selesai pada 2020. EGF ini akan memiliki kapasitas yang dirancang untuk membakar 220 ton hidrokarbon per jam. TOYO akan bertanggung jawab untuk segi teknis dan peralatan yang diimpor, sementara IKPT akan bertanggung jawab untuk perincian teknis, peralatan lokal dan konstruksi.

CAP, anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk sebagai pemegang saham mayoritas, merupakan perusahaan petrokimia Indonesia terbesar yang terintegrasi yang memproduksi olefins dan polyolefins. TPIA menggabungkan teknologi terkini dan fasilitas penunjang di Cilegon dan Serang, Provinsi Banten.

Perseroan merupakan satu-satunya produsen yang mengoperasikan naphtha cracker, dan juga produsen domestik tunggal ethylene, styrene monomer dan butadiene. Selain itu, Perseroan merupakan produsen polypropylene terbesar di Indonesia. TPIA menghasilkan bahan baku plastik dan kimia yang digunakan untuk produk kemasan, pipa, automotif, elektronik.

Comments

Popular posts from this blog

Pemerintah Berencana Buka Sekolah Olahraga Khusus Difabel di Solo

Belanda Tuntut Israel Lakukan Penyelidikan Pembantaian di Jalur Gaza

Ayu Ting-Ting Dikabarkan Dekat dengan Dokter Spesialis